Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 cara Fermentasi Pengawetan Ikan Laut & Sungai Alami "WADI"

cara mengawetkan ikan agar tetap segar dan juga cara mengawetkan ikan asin secara alami tanpa mesin pendingin atau kulkas dan artikel cara membuat wadi ikan patin atau ikan sejenis lainnya baik ikan laut dan ikan sungai yang besar atau kecil.

Fermentasi adalah pengawetan ikan dengan berbagai macam cara. Biasanya ikan yang sudah di fermentasi akan berubah rasanya tetapi enak dimakan dan laku dijual. Tidak heran jika ikan yang berlimpah dengan berbagai macam cara orang membuatnya dengan olahan fermentasi buatan tetapi alami ya...TIDAK menggunakan  zat berbahaya.

Fermentasi pada ikan laut yaitu dengan membuat ikan asinnya seperti ikan peda/pada dan ikan teri. Untuk ikan sungai/keramba biasanya dibuat ikan asin dan yang lainnya.

Cara mengawetkan ikan sungai dan ikan laut secara alami,baik dan benar yaitu dengan GARAM,Gula,Nasi atau Beras.

Apalagi jika ikan berlimpah tetapi punya kulkas maka salah satu caranya adalah mengawetkan ikan tersebut agar tetap bisa dinikmati pada hari berikutnya.

Tujuan kita mengawetkan ikan laut/sungai secara alami menggunakan garam adalah agar lebih awet dan tidak busuk sehingga jika dikonsumsi masih segar dan enak terasa meskipun perbedaan rasanya berubah dari yang segar jadi asin atau asam.

Mengawetkan ikan dengan garam adalah hal yang utama jika kita ingin membuat ikan agar tetap segar, membuat ikan asin, ikan kering, membuat pakasem/ikan asam,dan wadi. Semuaya harus dibubuhi garam/uyah.

Uyah/garam untuk pembuatan wadi sebenarnya merek apa saja asalkan memiliki kandungan yudium. Jangan asal sembarang garam.

Berikut ini macam-macam cara mengawetkan ikan secara alami dan tradisional yang menjunjung tinggi nilai bagi kesehatan di masa depan tanpa formalin dan zat kimia berbahaya dalam makanan maka HIDUP INI AKAN LEBIH INDAH.

4 cara mengawetkan ikan  Laut dan Sungai yang sehat dan Tahan Lama:
1. Mengawetkan makanan (ikan) dengan Garam adalah cara yang paling sering dilakukan untuk mengawetkan ikan dalam keadaan segar. Jika tidak punya kulkas maka yang sering dilakukan adalah dengan menaburi garam pada ikan agar tahan sampai besok dan tidak buruk. Semakin banyak garam maka semakin asin, semakin banyak garam maka semakin awet, jika kurang garam maka ikan cepat busuk dan tidak tahan lama.

a. Cara mengawetkan ikan segar memggunakan garam selama sehari dari pagi mulai beli dan untuk di masak sorenya maka garamnya jangan juga terlalu banyak. Untuk satu 1 kg ikan kira 3 - 4 sdm garam, ya kira-kira saja kalau terlalu banyak nanti ikannya jadi asin. Untuk menghindari ikan yang keasinan maka cuci dengan air mengalir kemudian rendam ikan tersebut selama kurang lebih 15 menit,agar kadar garam terlepas dari ikan sehingga asinnya berkurang.

b. Cara memgawetkan ikan segar menggunakan garam selama 24 jam maka garamnya agak banyak ya kalau kurang ikannya busuk, apalagi jika ikan yang potongannya besar jadi harus banyak agar garam bisa meresap merata sampai ke dalam dagingnya. Sesuai dengan banyaknya maka jangan heran jika ikan yang diasinkan lama tentu rasanya agak asin.  Cara menguranginya seperti di atas ya.

2. Mengawetkan ikan dengan cara membuat ikan kering. Ikan kering juga menjadi salah satu dari 4 cara mengawetkan ikan segar baik itu ikan laut maupun ikan sungai dari ukuran besar sampai ukuran yang paling kecil.

Cara mengawetkan  ikan kering agar dapat bertahan lama adalah dengan menjemurnya sampai kering, jika ikan kering sudah berjamur ikan bisa dicuci lagi sampai bersih dengan air mengalir lalu dijemur lagi sampai kering. Simpan ikan kering dalam wadah yang tertutup, jika punya kulkas maka simpanlah ikan kering ke dalam kulkas agar bisa bertahan lebih lama tanpa berjamur. Ikan kering juga biasa disebut ikan asin karena rasa dari ikan kering adalah asin dengan bahan utama pembuatannya adalah Garam.

3. Wadi, merupakan salah satu cara mengawetkan ikan secara alami yaitu dengan fermentasi. Campuran bahan membuat wadi ikan yaitu Garam,Gula,dan Beras Sangrai. Tiga bahan tersebutlah yang dicampur,kemudian ditutup rapat ke dalam toples lalau diamkan 5 sampai 7 hari atau seminggu baru bisa dimasak. Berbagai macam ikan yang bisa diolah menjadi wadi misalkan cara membuat wadi dari ikan patin,haruan,kakapar,bapuyu,tahuman/toman,tapah.

Membuat wadi dari ikan yang besar akan lebih baik karena tidak terlalu banyak tulang, wadi dari ikan kecil banyak memiliki tulang sehingga agak kesulitan dalam menikmatinya. Terkadang wadi hancur ketika dimasak,jadi apabila ikan kecil yang banyak tulang apabila dimasak maka akan tercampur dengan dagingnya sehingga sulit untuk memilih mana daging ikan tersebut.

Gambar yang ada di bawah adalah cara dan tahap-tahap tips sehat mengenai cara mengawetkan ikan sungai yang alami yaitu ikan Kakapar dengan cara membuat WADI IKAN KAKAPAR dan 2 gambar lagi adalah ikan asin peda.

Wadi adalah salah satu cara mengawetkan ikan secara tradisional dengan bahan alami, wadi menjadi salah satu makanan khas tradisional kalimantan tengah yaitu suku dayak yang masih bertahan sampai sekarang.

Ada beberapa macam cara membuat wadi. Menurut informasi dan pengalaman orang tua,pada zaman dahulu wadi dibuat dengan tumbukan padi utuh yang telah disangrai sehingga beras dan sekam padi tercampur di dalam wadi. Tetapi seiring perkembangan zaman wadi sudah tidak dibuat dengan campuran padi yang masih utuh melainkan dengan tumbukan beras yang disangrai sehingga aman bagi kesehatan lambung.

Ada dua macam wadi yang dibuat oleh orang yaitu wadi basah dan kering. Biasanya wadi kering sering dijual di pasar tradisional kota Palangkaraya sedangkan wadi basah biasanya dibuat untuk konsumsi rumah tangga.

Contoh gambar di bawah adalah wadi basah yang sering dibuat oleh orang tua di rumah. Ciri makanan/masakan khas kalimantan tengah yaitu wadi yang basah/berair yang dimasukkan ke dalam toples. Air yang ada dalam wadi itu berasal dari ikan yang telah diberi garam selama semalaman sehingga berair,air dari ikan tidak dibuang karena bisa membuat ikan lebih awet oleh terendam dengan air garam. Wadi yang kurang garam akan bisa membusuk bahkan berulat sama saja jika tutup toples yang tidak rapat akan bisa membuat wadi berulat.

Warna wadi yang berair adalah hitam,itu berasal dali Lumu (beras yang disangrai sampai agak coklat tua/mendekati gosong jadi warnanya agak kehitaman.
Tidak hanya pada ikan kakapar, ikan bapuyu/puyu,lele,haruan,toman juga bisa dibuat wadi semakin besar ikan semakin enak.

4. PAKASEM, yaitu cara mengawetkan ikan secara tradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku dayak Kalteng. Pakasem kurang lebih seperti wadi hanya saja jika wadi dengan beras yang disangrai sedangkan pakasem yaitu dengan Nasi yang ditaburi secara menyeluruh dalam ikan. Seperti namax "ASEM" yang berarti masam jadi pakasem adalah ikan yang diasamkan.

Pengawet alami dan sehat ini tidak hanya untuk ikan saja tetapi berguna juga jika kita ingin mengawetkan daging. Tidak jarang masyarakat dayak mengawetkan daging dengan cara membuat ikan kering dari ayam dan sapi. Begitu juga wadi dan pakasem sangat cocok untuk daging yang berwarna merah seperti sapi.

Semoga bermanfaat, trima kasih sudah berkunjung di tiptopsehat.blogspot.com

Posting Komentar untuk "4 cara Fermentasi Pengawetan Ikan Laut & Sungai Alami "WADI""