Ikan Asin Khas Kalimantan Tengah/Palangka Raya
Ikan asin atau ikan kering biasa dikatakan laok pundang oleh masyarakat Kalimantan Tengah/Palangkaraya. Pundang yang berarti ikan kering yang telah di asinkan biasa dibuat oleh warga masyarakat Kalimantan Tengah secara turun temurun apabila masyarakat banyak mendapatkan ikan. Pundang menjadi alternatif sebagai cara untuk mengawetkan ikan secara alami tanpa bahan kimia.
Tujuan pembuatan ikan kering yaitu untuk mengawetkan ikan secara tradisional agar ikan yang didapat mampu bertahan lebih lama sampai berbulan-bulan. Rasa dari ikan yang kering yaitu asin tetapi itu tergantung dengan banyaknya garam sewaktu membuatnya kalau garamnya banyak tentu rasa dari ikan kering tersebut memang asin begitu sebaliknya. Tidak heran kalau ikan kering juga bisa dikatakan ikan asin.
Mengapa masyarakat Dayak Kalimantan dulu dan sampai sekarang membuat ikan asin dari ikan sungai/alami ? Pada zaman dahulu kehidupan masyarakat dayak jauh dari teknologi sehingga untuk mendukung pekerjaan mereka banyak dilakukan secara manual contohnya dalam mengolah ikan. Dulu tidak ada mesin pendingin seperti sekarang yang mampu mengawetkan makanan segar sampai berbulan-bulan. Sedangkan pada zaman dahulu ikan sangat banyak melimpah ruah, kalau sudah musimnya tiba ikan keluar dari sungai-sungai kecil mengikuti arus aliran sungai yang menuju ke sungai induk. Di saat musim keluarya ikan yang banyak inilah yang biasa orang Dayak Kalimantan Tengah/Palangkaraya sebut "HAGAS Laok".
Kalau sudah hagas masyarakat bisa kualahan menyiangnya karena ikan yang didapat banyak sekali. Jadi agar ikan-ikan tersebut bertahan lama maka dibuatlah ikan kering yang diasinkan.
Ikan asin bagi masyarakat dayak tidaklah asing tetapi itu dulu karena semua orang mudah mencari ikan. Nah kalau sekarang ikannya yang sulit dicari. Tetapi bagi sebagian masyarakat mencari dan membuat ikan asin alami sungai kalimantan menjadi pekerjaan rutin untuk menyambung hidup oleh sebab itu meskipun kita sulit mendapatkan ikan atau ikan asin tenang saja ikan asinnya dan ikan alaminya sudah ada dijual, dan dibuat meskipun stok mereka juga sering kosong karena tidak ada hasil tangkapan.
Perbedaan ikan asin khas dayak yaitu ikan asin khas kalimantan tengah terbuat dari ikan alami sungai kalimantan jadi segala jenis ikan yang mendiami sungai kalimantan itulah yang bisa dibuat ikan asin. Baik ikan yang berada di sungai induk ataupun di anak sungai.
Gambar di bawah adalah proses pembuatan ikan asin Kakapar. Pertama-tama ikan diberi garam agak banyak kemudian didiamkan selama semalaman lalu keesokan harinya ikan baru dijemur. 1 kg ikan kakapar, garamnya 1/2 bungkus(125g) dari berat garam 250 g.
Posting Komentar untuk "Ikan Asin Khas Kalimantan Tengah/Palangka Raya"